
Namun sepertinya pihak kampus bersikeras untuk tetap menerapkan dan meyakinkan hal tersebut tidak masalah.
Lalu bagaimana teknik dan cara kencing berdiri bagi wanita, forum BBS Cina, menjelaskan cara yang dilakukan para wanita yang mau kencing berdiri adalah dibantu dengan alat bantu kertas yang di desain khusus agar air urine bisa tersalur ke closet berdiri, dan alat bantu itu disediakan di dalam Toilet yang ada Wanita Kencing Berdiri.
Di beberapa tempat lainnya Toilet wanita berdiri sudah mulai dibangun di tempat-tempat umum, terutama dimana air susah terbatas dan tidak banyak. Butuh penyesuaian yang susah bagi para wanita untuk biasa kencing berdiri ujar salah satu mahasiswi yang baru saja mencoba kencing berdiri dalam Toilet.
Toh begitu, kontroversi kencing berdiri ada baiknya juga buat
kesehatan. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), cara lain untuk bisa
mencegah timbulnya kanker serviks, yaitu standing pee atau kencing
berdiri.
dr. Ananto Sidohutomo MARS menyebutkan, pilihan kencing berdiri ini tidak hanya berguna mencegah kanker. Tapi juga memungkinkan setiap wanita mendapat prasarana membuang air kecil secara higienis, nyaman, dan meminimalkan penggunaan sanitasi dan air yang banyak ditemukan bakteri, jamur, parasit, dan virus.
“Pencegahan bisa dilakukan dari sisi apa saja. Untuk mencegah dan
mengantisipasi kanker serviks, ada kartu skor deteksi dini kanker
serviks, ada pap-smear, ada vaksinasi HPV, ada valeri, dan’standing pee’
,”kata Ananto.
Posisi kencing, kata dr Ananto, mempengaruhi aliran rembesan urin ke vagina. Menurut dr. Ananto, urin bukan cairan yang bersih. Urin termasuk sisa metabolisme tubuh yang membuang zat-zat tidak berguna di tubuh.
Bila sisa urin mengendap di vagina maka akan menganggu kebersihannya.
dr. Ananto Sidohutomo MARS menyebutkan, pilihan kencing berdiri ini tidak hanya berguna mencegah kanker. Tapi juga memungkinkan setiap wanita mendapat prasarana membuang air kecil secara higienis, nyaman, dan meminimalkan penggunaan sanitasi dan air yang banyak ditemukan bakteri, jamur, parasit, dan virus.

Posisi kencing, kata dr Ananto, mempengaruhi aliran rembesan urin ke vagina. Menurut dr. Ananto, urin bukan cairan yang bersih. Urin termasuk sisa metabolisme tubuh yang membuang zat-zat tidak berguna di tubuh.
Bila sisa urin mengendap di vagina maka akan menganggu kebersihannya.
